Hashimoto, pemuda Jepang, jatuh cinta pada Sri Wahyuni, gadis desa Ganjar Sari, Bandung. Demi cintanya, ia belajar bahasa dan budaya Sunda untuk meraih restu keluarga Sri. Berbagai cobaan datang: kehilangan dokumen, serangan Barisan Sakit Hati, hingga Sri yang jatuh sakit. Pernikahan mereka akhirnya berlangsung di desa, dengan resepsi direncanakan di Tokyo. Namun takdir berkata lain pesawat yang membawa keluarga Sri ke Jepang jatuh akibat badai siklon. Dalam pelukan Hashimoto, Sri menghembuskan napas terakhir. Novel ini menyuguhkan kisah cinta lintas budaya yang menyentuh, penuh liku, namun mengalir indah dalam bahasa sastra.